Cuaca Saudi Panas, Jamaah Agar Jaga Kesehatan dari Sekarang
By Admin
nusakini.com--Kelompok terbang (kloter) pertama calon jamaah haji Indonesia dijadwalkan baru akan diberangkatkan pada 9 Agustus mendatang. Namun demikian, mereka yang sudah dipastikan berangkat tahun ini diimbau agar mulai menjaga kesehatan sejak sekarang. Untuk itu, calon jamaah sudah harus mulai menerapkan tindakan preventif serta pola hidup bersih dan sehat.
“Penting melakukan tindakan preventif untuk mencapai istitaah kesehatan bagi setiap jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji di Arab Saudi,” demikian dikatakan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Muchtarudin Mansyur saat menjadi pembicara pada Pembekalan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (15/06).
Menurutnya, Saudi Arabia diperkirakan sedang musim panas pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Cuaca diperkirakan mencapai 20 derajat celcius. Karenanya, menurut Muchtarudin, guna mempersiapkan jamaah haji Indonesia yang sehat dan bugar sejak dari pemberangkatan, selama di Tanah Suci, dan sampai kembali ke Tanah Air, mereka harus melakukan tindakan preventif untuk melindungi dirinya dari berbagai macam penyakit.
Tindakan preventif, kata Muchtar, merupakan salah satu tindakan awal yang harus dilaksanakan oleh jemaah haji agar bebas cidera dan sakit saat pemberangkatan. Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan pada tahun ini melakukan pembinaaan kesehatan sejak awal kepada calon jamaah haji.
Sejak diketahui nama dan alamat jamaah, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) segera bertugas untuk membina kesehatan jamaah. Selain agar jamaah pro aktif dalam menjaga kesehatannya, pendekatan ini diharapkan bisa membuat TKHI lebih mengenal jamaah yang akan ditangani ketika di Tanah Suci.
Sebelumnya, Sekjen Kemenkes Untung Suseno Sutarjo menegaskan Kemenkes akan menyusun program pencegahan dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif. Caranya, Kemenkes membentuk tim sebanyak 18 orang yang akan berkeliling ke pemondokan jamaah haji Indonesia untuk mengajak agar mereka mau hidup dalam semangat mencegah sebelum sakit.
Muchtarudin Mansyur menambahkan bahwa pada tahun ini, Kemenkes akan mulai menggunakan gelang kesehatan dengan sistem RFID (Radio Frequency Identification). Gelang ini telah diuji coba di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Gorontalo. “Saat ini telah diujicoba gelang kesehatan menggunakan sistem RFID tapi baru di dua Provinsi saja Jabar dan Gorontalo,” pungkasnya. (p/ab)